Membuat syrup secang :
A. Dasar Teori
Secang adalah Javanesse herbal yang dapat digunakan untuk
menjaga kesehatan tubuh, secang dapat tumbuh di Pulau Jawa karena bentuknya
kayu, maka dapat diolah menjadi syrup/minuman yang dicampur dengan bumbu-bumbu
yang lain, sehingga mudah untuk dikonsumsi.
B. Manfaat Syrup Secang
1.
Meringankan
gangguan pernapasan
2.
Memperlancar
peredaran darah
3.
Meningkatkan
kekebalan tubuh
4.
Menghambat
bakteri merugikan
5.
Memperkuat
stamina tubuh
6.
Mencegah
penuaan dini
C. Bahan – bahan
1.
Gula
pasir : 200 gram
2.
Air
: 500 cc
3.
Cengkeh
: 5 biji
4.
Kapulogo
: 5 biji
5.
Kemukus
: 5 biji
6.
Cabe
: 1 biji
7.
Kayu
manis : 1 patah
8.
Secang
: 10 gram
9.
Jahe
: 1 jari
10. Sereh : 1 batang
D.
Alat – alat
1.
Panci
2.
Sendok pengaduk
3.
Kain saring
4.
Kompor
5.
Gelas ukur
|
6.
Timbangan
7.
Telenan
8.
Corong
9.
Pisau
|
E.
Cara pembuatan
1.
Masukkan bumbu-bumbu yang sudah
dicuci dahulu.
2.
Tambahkan
air, kemudian rebus air hingga air tinggal 2/3nya.
3.
Kemudian angkat dan disaring,
panaskan kembali dan tambahkan gula.
4.
Aduk hingga mengental lalu saring
kembali.
5.
Syrup secang siap dikemas dan
dikomsumsi.
Pembuatan Syrup Asem
A. Dasar Teori
Asam merupakan tanaman tropis yang di Indonesia dikenal
sebagai Asam Jawa. Buah asam berbentuk potong, bulat panjang, pipih agak
runcing pada ujungnya. Pada saat muda buah polong memiliki warna hijau halus
tetapi pada saat tua dan matang warna kulit polong berubah menjadi coklat dan
mudah pecah. Di Indonesia penggunaan Asam Jawa masih terbatas, buah asam dan
daunnya yang masih muda digunakan sebagai penyedap masakan sedang buah asam
yang masak digunakan sebagai bumbu masakan untuk pemberi rasa asam dan sebagai
ramuan obat-obat tradisional. Salat satu alternative pemanfaatan Asam Jawa
dibuat minuman penyegar berupa Syrup sari buah Asam.
B. Bahan – bahan
1. Asam 250 gram
2. Gula Pasir 250 gram
3. Air 400 cc
C. Alat – alat
1.
Timbangan
2.
Gelas
Ukur
3.
Panci
Email/Stenlis
4.
Kain
Saring
5.
Pisau
|
6.
Pemanas
(kompor)
7.
Sendok
8.
Pengaduk
kayu
9.
Corong
|
D. Cara kerja
1.
Asam dibersihkan, kemudian ditimbang
250 gram, dan dicuci.
2.
Siapkan panci isi air 400 cc,
kemudian rebus buah asam sampai mendidih (tidak boleh sambil diaduk).
3.
Setelah mendidih rebusan asam
didinginkan sebentar sambil diendapkan.
4.
Air sari buah asam yang telah
diendapkan, disaring dengan kain saring. Ampasnya dibuang. Sari buah asam
tambahkan gula diaduk agar tidak lengket, sampai agak mengental.
5.
Setelah agak dingin saring kembali
dengan kain saring, kemudian diukur dengan gelas ukur.
6.
Syrup siap dikemas dalam botol yang
sudah disterilkan dan siap untuk dikonsumsi.
Pembuatan Syrup Jambu Biji
A.
DASAR TEORI
Jambu biji dengan nama lain Psidium
Guava, berasal dari Amerika yang beriklim tropis, di Indonesia jambu biji
tumbuh subur disetiap daerah oleh karena itu jambu biji sangat mudah untuk
didapat. Jambu biji dapat dinikmati dengan berbagai cara, diantaranya dibuat
menjadi Syrup, sari buah, kembang gula, maupun dimakan langsung. Jambu biji
yang diolah menjadi Syrup akan meningkatkan nilai ekonomi sehingga menjadi
lebih tinggi, selain meningkatkan harga jual, pengolahan jambu biji menjadi
Syrup dapat meningkatkan cita rasa dan meningkatkan trombosit didalam darah.
Sehingga disenangi oleh masyarakat.
B.
BAHAN – BAHAN
1.
Jambu Biji 250 gram
2.
Gula Pasir 250 gram
3.
Air 400 cc
C.
ALAT – ALAT
1.
Timbangan
2.
Gelas
Ukur
3.
Panci
Email/Stenlis
4.
Kain
Saring
5.
Pisau
|
6.
Pemanas
(kompor)
7.
Sendok
8.
Pengaduk
kayu
9.
Corong
|
D.
CARA KERJA
1.
Jambu biji dicuci, dibersihkan dari
semua kotoran, termasuk kedua ujungnya. Bagian yang kwalitasnya tidak terlalu
baik disingkirkan.
2.
Timbang jambu biji 250 gram,
kemudian dipotong kecil-kecil.
3.
Siapkan panci isi air 400 cc,
masukkan semua jambu yang telah dipotong-potong kemudian rebus sampai mendidih.
4.
Setelah agak dingin, rebusan buah
jambu disaring, air sari buah jambu ditampung di tempat yang lain, ampasnya
dibuang.
5.
Tuangkan sari bauh jambu ke dalam
panci tambahkan gula pasir kemudian panaskan sambil diaduk-aduk agar gula tidak
lengket sampai agak mengental.
6.
Setelah syrup agak dingin, saring
kembali dengan kain saring agar kotoran-kotoran yang masih ada hilang.
7.
Syrup siap dikemas dalam botol yang
sudah disterilkan dan siap dikonsumsi.
Pembuatan Syrup Buah Nanas
A.
DASAR TEORI
Nanas merupakan buah semak, berasal
dari Brasilia masukkan ke Indonesia pada awal abad ke 15. baub nanas termasuk
buah yang memiliki masa simpan buah segar yang relatif pendek. Sehingga
diperlukan penanganan pasca panen untuk menyelamatkan kelebihan produksi pada
saat panen raya. Pengolahan buah
nanas diantaranya menjadi kripik, syrup, manisan atau dodol. Pengolahan buah
nanas menjadi syrup dapat dikerjakan dengan peralatan yang sederhana dari bahan
yang diperlukan mudah dicari, sehingga menjadi peluang untuk dijadikan suatu
home Industri.
B.
BAHAN – BAHAN
1.
Buah Nanas 1 biji
2.
Gula pasir 259 gram
3.
Air 400 cc
C.
ALAT – ALAT
1.
Timbangan
2.
Gelas
Ukur
3.
Panci
Email/Stenlis
4.
Kain
Saring
5.
Pisau
|
6.
Pemanas
(kompor)
7.
Sendok
8.
Pengaduk
kayu
9.
Corong
|
D.
CARA KERJA
1.
Buah nanas dipilih yang segar,
dikupas kemudian dicuci, setelah dicuci rendam sebentar dengan air garam untuk
menghilangkan getah buah nanas sehingga tidak menjadi gatal.
2.
Buah nanas diblender diparut
kemudian disaring.
3.
Tambahkan air
350 ml, endapkan sebentar bagian yang jernih yang
diambil sebagai sari buah nanas.
4.
Masukkan ke dalam panci, tambahkan
gula kemudian panaskan sambil diaduk agar gula tidak lengket.
5.
Syrup dinginkan sebentar kemudian
disaring dan dikemas dalam botol yang sudah disterilkan dan siap dikonsumsi.
Pembuatan Tepung Kasava
A.
DASAR TEORI
Ketela /singkong merupakan makanan
yang banyak mengandung karbohidrat dan berserat. Hal ini sangat baik dan perlu
terutama untuk anak balita. Guna membantu pencernaan makanan yang diserap oleh
tubuh sehingga dapat memperlancar pencernaan. Oleh karena itu, singkong mudah
mengalami kerusakan tetapi penggunaannya lebih mudah, maka dibuatlah tepung
kasava/tepung singkong.
B.
BAHAN – BAHAN
1. Singkong 1 kg
C.
ALAT – ALAT
1.
Parut
2.
Pisau
3.
Nampan Plastik
4.
Baskom Plastik
5.
Kain saring
D.
CARA KERJA
1.
Singkong dicuci, kemudian dikupas
kulitnya.
2.
Cuci kembali dan rendam ke dalam
baskom plastik.
3.
Setelah direndam singkong diparut,
kemudian diperas dengan kain saring.
4.
Air perasan diendapkan dalam mangkok
plastik dan diamkan bebarapa saat, hingga mengendap.
5.
Pisahkan cairan dengan hati-hati
endapkan dicampur dengan ampas sambil diurai.
6.
Setelah itu masukkan ke dalam mesin
pengering dengan suhu 40
-50
(selama 9 jam)
7.
Ampas dan endapan yang sudah kering
digiling dan diayak
8.
Tepung kasava yang dihasilkan
dikemas agar tidak terkontaminasi oleh udara dan siap untuk diolah menjadi kue
kering/cake dari kasava.
Pembuatan Cake Kasava
A.
BAHAN
1.
Tepung kasava 1 ons
2.
Tepung terigu 100 grm
3.
Mentega
4.
Gula pasir 1 ons
5.
Kuning telur 4 butir
|
6.
Putih telur 3 butir
7.
Susu sapi 50 cc
8.
Ovaret ½ sdt
9.
Baking powder ½ sdt
10. Vanili ½ sdt
|
B.
ALAT – ALAT
1.
Timbangan
2.
Oven
3.
Baskom
4.
Mixer/ pengocok telur
5.
Penakaran
|
6.
Loyang
7.
Sendok makan/teh
8.
Mangkok plastik
9.
Solt
|
C.
CARA MEMBUAT
1.
Masukkan mentega, gula pasir, baking
powder, vanili, valet, ke dalam tempat pengadukan, kocok dengan mixer hingga
mengembang.
2.
Masukkan telur 1 per satu sambil
dikocok kemudian lagi 1 kuning telur, kocok terus hingga mengembang (1/4 jam).
3.
Masukkan tepung kasava dan tepung
terigu secara bergantian sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.
Aduk adonan tersebut,
perlahan–lahan, kemudian tambahkan susu sapi cair aduk sampai tercampur rata.
5.
Tuang adonan tersebut ke dalam
loyang yang sudah diolesi mentega dan tepung,
6.
Kemudian tutup oven hingga matang
dengan suhu 180
sekitar 25
menit, keluarkan cetakan berisi cake dari oven, tunggu beberapa saat hingga
dingin, potong sesuai selera, dan siap di santap.
Pembuatan Castangel
A.
BAHAN
1.
Tepung kasava 1 ons
2.
Tepung terigu 1 ons
3.
Mentega 1 ons
4.
Kuning telur 2 butir
5.
Putih telur 1 butir
|
6.
Gula halus 1 sdt.
7.
Keju parut 1 ons
8.
Soda kue ½ sdt
9.
Keju parut untuk hiasan 50 grm.
10. Garam
|
B.
ALAT – ALAT
1.
Timbangan
2.
Mixer
3.
Cetakan
4.
Parutan keju
5.
Sotil
|
6.
Kuas
7.
Mangkok Plastik
8.
Baskom
9.
Sole
10. Ayakan/saringan
|
C.
CARA MEMBUAT
1.
Tepung kasava dan tepung terigu
dicampur rata, kemudian di ayak (jika lembab jemur dulu beberapa saat)
2.
Mentega, gula pasir halus, garam,
soda kue, di kocok hingga adonan lembut.
3.
Masukkan telur satu persatu sambil
terus dikocok hingga terus mengembang.
4.
Masukkan campuran tepung dan keju
parut sedikit demi sedikit, aduk hingga rata.
5.
Cetak bulat memanjang kemudian
dipotong 3 – 4 cm.
6.
Oleskan putih telur yang sudah
dikocok dan ditaburkan keju parut diatasnya.
7.
Panaskan di dalam oven sampai
matang, tunggu sampai dingin.
8.
Kue siap dikemas dalam toples dan
siap disajikan.
Pembuatan Abon Ayam
A.
BAHAN
1.
Daging ayam
250 gram
2.
Air santan
100 cc
3.
Gula pasir 1
sdm
4.
Bawang merah
3 butir
5.
Bawang putih
3 siung
6.
Ketumbar 1
sdt
|
7.
Sereh
8.
Daun salam 1
lembar
9.
Kemiri 3 biji
10. Gula merah secukupnya
11. Garam ½ sdt
12. Lengkuas 1 potong
|
B.
ALAT – ALAT
1.
Kompor
2.
Kain saring
3.
Parutan
4.
Cobek
|
5.
Wajan
6.
Telenan
7.
Solet
|
C.
CARA MEMBUAT
1.
Daging direbus
sampai masak, kemudian haluskan, boleh dengan cara diparut.
2.
Haluskan
bumbu-bumbu, seperti : bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, garam
kemudian tumis bersama bumbu-bumbu yang lainnya hingga harum.
3.
Masukkan ayam
yang telah dihaluskan, tambahkan santan.
4.
Masak terus
sampai keluar minyak dan warna menjadi kecoklatan.
5.
Abon ayam
kemudian dipres, dinginkan baru dikemas.
Pembuatan Dendeng Sapi
Daging merupakan bahan utama yang dikonsumsi oleh
masyarakat pada umumnya. Daging dapat diperoleh dari hasil hewan
peliharan/hewan pemburu. Pemilihan daging penting agar diperoleh daging yang
segar dan secara umum pemilihan daging segar adalah sebagai berikut:
1.
Daging berwarna merah jambu
2.
Tidak terdapat bau asam/busuk
3.
Daging elastis dan tidak kaku
4.
Bila dipegang tidak lengket ditangan
tetapi masih terasa basah.
Dendeng merupakan hasil olahan dan pengawetan dengan cara
kombinasi antara Uring dengan pengeringan.
I.
Proses Uring
Proses uring bertujuan mengawetkan,
memperbaiki warna, rasa dan tekstur daging.
Bahan-bahan yang digunakan :
1.
Garam dapur
2.
Gula
3.
Rempah-rempah dapat pula ditambah
pengawet Natrium Nitrat (NaNo2).
Uring dapat dilakukan dengan 2 cara :
1.
Cara kering
Proses uring secara kering dilakukan dengan cara membalur
bahan dendeng dengan bahan-bahan uring yang sudah dihaluskan.
2.
Cara basah
Proses uring secara basah dilakukan dengan merendam bahan
dendeng ke dalam larutan bahan uring tersebut, larutan bahan uring dibuat
dengan menghaluskan bumbu-bumbu terlebih dahulu, kemudian campur dengan air
sampai semua bumbu merata, dapat juga dengan membuat ekstrak bumbu terlebih
dahulu, yaitu bumbu dihaluskan dan campur sedikit air, kemudian direbus dan
kemudian disaring.
Proses uring yang paling baik
dilakukan pada suhu udara yang lembab. Karena dapat menghambat pertumbuhan
mikro organisme pembusuk. Selama bahan uring meresap dalam daging dan selama
proses uring terjadi gerakan osmotik.
Bahan-bahan uring mampu menarik air
keluar dari jaringan daging dan bahan-bahan uring meresap ke dalam daging.
Lamanya proses uring dapat berjalan beberapa jam bahkan dapat berjalan sampai 1
malam.
II.
Pengeringan
Setelah proses uring selanjutnya yaitu pengeringan bahan,
pengeringan bertujuan untuk megurangi kadar air dalam bahan sampai batas
tertentu. Caranya dengan menguapkan air dalam bahan, sehingga kadar air di
dalam dendeng mencapai 20 – 40%.
Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari ataupun
alat pengering (oven) dengan suhu ± 40°.
A.
Bahan-bahan
1.
Daging sapi 200g
2.
Bawang putih 2 siung
3.
Bawang merah 5 biji
4.
Ketumbar 1 sdt
|
5.
Garam 1 sdt
6.
Gula merah ½ pasang
7.
Lengkuas 1 potong
|
B.
Alat-alat
1.
Pisau
2.
Telenan
3.
Nampan
|
4.
Cobek
5.
Muntu
6.
Oven pengering
|
C.
Cara kerja
1.
Daging sapi
dibersihkan dari lemaknya diiris tipis melebar, kemudian dipukul pelan-pelan.
2.
Cuci daging
bersih dan ditiriskan.
3.
Daging kemudian
dilumuri bumbu-bumbuyang sudah dihaluskan, diamkan ± 1½ jam.
4.
Keringkan di
bawah sinar matahri 1-3 hari, jika dengan oven pengering suhunya dibawah 50°C.
5.
Dendeng siap
dikonsumsi.
Pembuatan Saus Tomat
I.
Dasar Teori
Saus tomat merupakan salah satu hasil pengawetan buah
tomat dengan cara pemanasan dan penambahan bumbu dan remaph-rempah sebagai
pengganti bahan kimia (pengawet) sekaligus menambahkan cita rasa saos. Biasanya
saos tomat tidak langsung dimakan begitu saja, tetapi dinikmati bersama-sama
dengan bakso, mie ayam, ayam goreng dll.
II.
Bahan
1.
Tomat segar
500g
2.
Bawang putih
15g
3.
Merica bubuk
½ g
4.
Kayu manis 1
g
5.
Garam dapur
2,5 g
|
6.
Cuka makan 1
sdt
7.
Cengkeh 3
biji
8.
Natrium
Benzoat 0,01 M
9.
Tepung
Maizena 1 sdt
10. Cabe merah 30 g
|
III.
Alat – alat
1.
Blender
2.
Saringan
3.
Wajan
4.
Pengaduk
|
|
IV.
Cara Kerja
1.
Pilih tomat
yang masak optimal dan tidak cacat, cabe merah, bawang putih, kemudian
bahan-bahan tersebut dicuci hingga bersih.
2.
Kemudian
hancurkan hingga diperoleh bubur tomat yang halus.
3.
Kemudian
disaring dan dimasukkan ke dalam wajan kemudian ditambah garam, kayu manis,
cengkeh, bubuk merica.
4.
Panaskan di
atas kompor sambil diaduk, dan setelah agak mengental ditambah gula pasir serta
asam cuka.
5.
Pemanasan
dilanjutkan hingga diperoleh saos tomat yang kental, tunggu beberapa hingga
dingin dan lakukan pengemasan.
Pembuatan Jahe
Instan
I.
Dasar Teori
Instan jahe merupakan salah satu product olahan
rempah-rempah berupa sari rempah yang dikristalkan, bersama gula sebagai
pemanis dan pengawet. Instan jahe banyak digunakan sebagai minuman segar setelah
diseduh dengan air panas. Dalam pembuatannya perlu dihilangkan kandungan pati
yang dapat menyebabkan rasa pahit dan langu dari instan yang dihasilkan. Selain
instan jahe dapat pula instan rempah-rempah yang lain. Seperti : instan beras
kencur, instan kunyit putih, instan temu lawak, instan jahe merah dan lain
sebagainya.
Dengan prinsip pembuatan yang sama yaitu mengkristalkan
sari rempah dengan tambahan gula pasir.
II.
Bahan-bahan
1.
Gula pasir ½ kg
2.
Jahe 250 g
3.
Sereh 1 batang
4.
Daun pandan 2
lembar
5.
Garam ½ sdt
III.
Alat-alat
1.
Pisau
2.
Nampan
3.
Kain saring
4.
Parut
5.
Mangkok
|
6.
Pengaduk kayu
7.
Wajan
8.
Sendok
9.
Penumbuk
|
IV.
Cara Kerja
1.
Jahe dikupas
serta dikerok kemudian dicuci hingga bersih.
2.
Lakukan
pemarutan jahe, sereh dan pandan yang sudah dicuci.
3.
Campuran
parutan jahe, sereh dan daun pandan, tambahkan 100 liter air bersih kemudian
diperas dengan kain saring.
4.
Hasil perasan
diendapkan beberapa saat untuk menghilangkan pati. Kemudian dituang ke dalam
wajan.
5.
Panaskan air
perasan dengan api sedang dan tambahkan ½ bagian gula pasir. Aduk hingga
mendekati pengentalan.
6.
Setelah agak
mengental campurkan dengan sisa ½ bagian gula pasir lainnya. Kemudian diaduk
dengan api kecil hingga mengkristal.
7.
Lakukan
pengadukan terus hingga kristal yang basah menjadi kering sambil kristal-kristal
dihancurkan.
8.
Api dimatikan,
setelah kristal mengering haluskan dengan menggunakan penumbuk mortil.
9.
Lakukan pengayakan hasil dihalusan
tadi akan diperoleh bubuk halus instan jahe.
Pembuatan Instan Kencur
*Pada
prinsipnya sama dengan pembuatan Instan
Jahe
I.
Bahan-bahan
1.
Kencur 250
gram
2.
Gula pasir
250 gram
3.
Kayu manis 1
ruas
|
4.
Kapulogo 3
biji
5.
Tepung beras
25 g
6.
Garam ½ sdt
|
II.
Alat-alat
1.
Kain saring
2.
Parut
3.
Mangkok
4.
Pemarut/blender
|
5.
Pengaduk kayu
6.
Wajan
7.
Sendok
8.
Penumbuk
|
III.
Cara Kerja
1.
Bersihkan
kencur dengan air sampai bersih dari tanah.
2.
Kencur yang
sudah dibersihkan diparut (diblender) kemudian kapuloga dan kayu manis
disangrai sampai harum.
3.
Campurkan
bahan-bahan tersebut diatas dan diperas airnya dengan menggunakan kain saring
jika perlu tambahkan air 100 cc.
4.
Tampung hasil
perasan tadi pada wajan, tambahkan gula ½ nya kemudian panaskan sampai megental
kemudian tambahkan ½ bagiannya gula yang lain. Aduk-aduk sampai ½ kering
kemudian tambahkan tepung beras aduk kembali hingga mengkristal.
Pembuatan Telur Asin
I.
Dasar Teori
Ada beberapa macam cara pengawetan telur, antara lain:
a.
Dengan cara pengasinan (telur asin)
b.
Dibuat tepung telur
c.
Dibuat pindang telur
Yang banyak
dilakukan pada masyarakat umumnya yaitu dengan cara pengasinan menggunakan
serbuk bata merah dicampur dengan garam dapur. Selain itu juga dapat dilakukan
dengan bahan abu gosok dan juga perendaman dalam larutan garam. Namun demikian
menurut hasil percobaan/ dengan pengalaman yang telah dilakukan hasil yang
paling baik menggunakan serbuk bata merah dicampur dengan garam dapur.
Memilih telur
yang baik dapat dilakukan dengan memasukkannya ke dalam air, bila telur
mengapung berarti tidak baik, bila telur malayang or tenggelam tandanya telur
itu baik.
Pembuatan telur
asin dapat menggunakan telur bebek or telur ayam. Sebelum dilakukan pengawetan,
telur harus dibersihkan dari kotoran yang menempel, karena selain untuk menjaga
kebersihan juga untuk membuka pori-pori pada kulit telur bebek sehingga air garam
bisa masuk ke dalam telur. Telur asin yang sudah dimasak kuning telur akan
berwarna kecoklatan.
II.
Bahan-bahan
1.
Telur asin dan telur bebek 250 gram
2.
Garam
3.
Air secukupnya
III.
Alat-alat
1.
Timbangan
2.
Mangkok
3.
Nampan plastik
IV.
Cara Kerja
1.
Ambil telur
bebek dan telur ayam, bersihkan dengan air sambil digosok menggunakan
kain.(agar pori-pori kulit telur terbuka)
2.
Timbang 150
gram agaram dapur, campurkan dengan 250 gram serbuk bata merah tambahkan air
sedikit demi sedikit sambil diremas sampai merata.
3.
Balurkan pada masing-masing
telur masukkan ke dalam plastik. Simpan selama 3 minggu.
4.
Kemudian
bersihkan bata merah yang menempel pada kulit telur dengan air, kemudian
direbus hingga matang.
5.
Telur siap
dikemas dan dikonsumsi.
Pembuatan Bandeng Presto
I.
Dasar Teori
Pembuatan Bandeng Presto adalah salah satu proses
pengawetan ikan dengan jalan dipresto. Ikan yang dihasilkan akan menjadi lunak
berikut dengan tulang-tulangnya. Untuk itu ikan presto sangat baik bagi orang
tua maupun anak-anak. Selain ikan dapat pula dibuat ayam presto.
II.
Bahan-bahan
1.
2 ekor ikan bandeng
2.
Lengkuas
3.
Sereh
4.
Daun salam
5.
Garam
III.
Alat-alat
1.
Panci presto/ auto clake untuk di
laboratorium
2.
Pisau
3.
Nampan
IV.
Cara Kerja
1.
Ambil 2 ekor
bandeng, keluarkan isi perutnya dengan cara menyayat sedikit bagian peurt ikan
dengan posisi membujur.
2.
Bersihkan,
hilangkan ingsangnya kemudian cuci dengan bersih.
3.
Lumuri dengan
garam sampai merata, jika perlu sampai ke dalam perutnya. Masing-masing
dibungkus dengan daun pisang.
4.
Masukkan ke
dalam panci presto. Kemudian disusun sampai ke atas dan bumbu-bumbu diletakkan
di bagian bawah.
5.
Isi dengan air,
ditutup rapat-rapat.
6.
Panaskan diatas
kompor, tunggu beberapa saat hingga berbunyi tekanan uapnya, hitung sampai 30
menit.
7.
Turunkan dari
api, buka tombol uapnya, hingga asap keluar semua. Kemudian buka tutupnya.
8.
Keluarkan ikan,
kemudian buka bungkusnya lumuri dengan telur kocok yang sudah diberi garam
sedikit. Kemudian goreng dengan api sedang sampai matang.
9.
Amati, rasakan
terutama tulang dan duri, sudah lunak atau belum.
Pembuatan Pengasapan Ikan
A.
Dasar Teori
Pengasapan ikan
adalah proses pengasapan yang merupakan salah satu cara pengawetan ikan yang
sejak lama dilakukan oleh petani ikan/nelayan di negara kita dan pengasapan
bisa dilakukan dengan menggunakan kayu bakar.
Ada 2 macam
cara pengasapan yaitu pengasapan dingin dilakukan pada suhu antara 40°C - 60°C.
Sedangkan proses panas dilakukan pada temperatur 100°C. Proses ini juga disebut
proses pemanggangan sehingga ikan dapat masak keseluruhannya. Dalam proses
pengasapan ikan, unsur yang paling berperan adalah asap yang dihasilkan dari
pembakaran kayu. Asap yang berasal dari pembakaran kayu terdiri dari uap dan
partikel-partikel padatan yang berukuran sangat kecil. Kedua unsur ini
mempunyai komposisi kimia yang sama tetapi perbandingannya berbeda. Berdasarkan
penelitian dilaboratorium ternyata sam pembakaran kayu mempunyai unsur kimi
sebagai berikut : air, aldehit, Asam Asetan (HCOOH), Phenol (anti septik),
karbohidrat, kheton, alkohol, asam formiat. Ternyata unsur-unsur ini dapat
meningkatkan daya awet ikan dalam proses pengasapan sehingga bukan asapnya yang
sebagai pengawet melainkan unsur-unsur kimia yang terkandung dalam asap karena
dapat berperan sebagai disenfektan (anti bakteri) memberi warna bahan pengawet.
Asap dari
pembakaran kayu dapat diubah dalam bentuk cairan dengan cara destilasi, dengan
cara ini dihasilkan asap cair (Liquid Smoke), dengan ini penggunaannya sangat
mudah dan sederhana sebagai bahan pembuat asap cair selain kayu dapat juga
menggunakan limbah berupa : tempurung kelapa dan dapat menghasilkan asap cair
yang lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan dengan asap kayu.
B.
Bahan-bahan:
1.
2 ekor ikan gembung
2.
Larutan 10% asap cair sebanyak 50 ml
3.
Garam secukupnya
C.
Alat-alat:
1.
Pisau
2.
Nampan
3.
Panci
4.
Labu ukur
5.
Oven pengering
D.
Cara Kerja:
1.
Ambil 2 ekor ikan gembung
2.
Keluarkan isi perutnya dan
ingsangnya, cuci hingga bersih
3.
Membuat ½ liter larutan asap cair
10% dengan mengambil liquid smoke 50ml + 450 ml air
4.
Tambahkan garam secukupnya. Rendam
ikan tersebut dalam larutan asap cair selama 15 menit.
5.
Tiriskan beberapa saat, masukkan ke
dalam oven pengering dalam temperatur 60° C hingga kering
6.
Simpan dalam plastik dan amati
berapa lama daya simpan ikan tersebut.
Pembuatan Kecap Kilat
A.
Dasar Teori
Kecap merupakan salah satu bumbu penyedap dan penambah
rasa masakan yang mudah kita dapatkan. Selain dibuat dari kedelai hitam dapat
pula digunakan buah kecipir, air kelapa, bahkan dapat bula dibuat dari ikan.
Dalam pembuatannya dengan bahan baku kedelai hitam biasanya melalui beberapa
tahapan, mulai dari perebusan kedelai, penumbuhan jamur asperegius, perendaman
dalam larutan garam. Sampai pemasakan yang membutuhkan waktu hingga
berminggu-minggu bahkan sampai 1 bulan, untuk mengatasi hal tersebut, khususnya
dalam mempersingkat waktu dilakukan terobosan yaitu dengan pembuatan kecap
kilat.
B.
Bahan-bahan
1.
Kedelai hitam 50 gram
2.
Gula Aren/jawa 250 gram
3.
Garam dapur 1 sdk makan
4.
Air bersih 500 ml
C.
Bumbu
1.
Bawang merah 20 gram
2.
Bawang putih 10 gram
3.
Pekak 1 gram
4.
Wijen
5.
Sereh 1 batang
6.
Kemiri 5 gram
7.
Laos
8.
Lengkus
9.
Daun jeruk
10.
Daun salam
11.
Luak
D.
Alat-alat
1.
Wajan
2.
Nampan
3.
Kain saring
4.
Pisau
5.
Pengaduk kayu
6.
Timbangan
7.
Kompor
E.
Cara Kerja
1.
Kedelai hitam ditimbang, bersihkan
dari kotoran
2.
Cuci hingga bersih, lakukan
penyangraian (tanpa minyak) hingga setengah matang, kemudian ditumbuk hingga
hancur.
3.
Lakukan penyangraian pada bum”
seperti pekak, wijen, bawang putih, dan bawang merah
4.
Bumbu” kemudian dihaluskan, kemudian
masukkan ke dalam wajan bersama kedelai, kemudian tambahkan air 500ml dan
panaskan.
5.
Setelah mengental lakukan
penyaringan dengan kain saring
6.
Masukkan ke dalam wajan kembali,
kemudian tambahkan gula jawa
7.
Lakukan pemasakan kembali sambil
diaduk terus hingga didapat hasil hasil yang cukup kental
8.
Amati aroma, rasa dan kekentalannya.
Pembuatan Slai
Nanas
A.
Dasar teori
Nanas Berasal dari benua Amerika,
dan pada abad ke 15 tanaman nanas masuk ke Indonesia sebagai pengisi lahan
pekarangan. Akhirnya meluas sampai lahan tegangan bahkan perkebunan. Namun
centra produksi nanas hanya terdapat di 5 Propinsi, yaitu: Sumatra Utara, Riau,
Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Buah Nanas tidak hanya dimakan sebagai buah segar, tetapi
juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan olahan yang tentu mempunyai
kandungan gizi cukup tinggi. Keuntungan dari pengolahan nanas antara lain:
·
Menyelamatkan kelebihan produk pada
saat terjadi panen raya
·
Meningkatkan nilai ekonomi
·
Menambah pendapatan keluarga
Slai nanas biasanya digunakan
sebagai bahan makanan, pencuci mulut, serta sering dimanfaatkan dipabrik-pabrik
pengalengan nanas.
B.
Bahan
1.
Nanas Segar ½ kg
2.
Gula pasir 150 gram
3.
Cengkeh 2 biji
4.
Kayu manis 1 ruas
5.
Jeruk nipis ½ bag
6.
Garam dapur seujung sdt
C.
Alat
1.
Blender
2.
Panci
3.
Telenan
4.
Wajan
5.
Kayu Pengaduk
6.
Kompor
7.
Pisau
8.
Timbangan
D.
Cara Kerja
1.
Pilih nanas yang baik, tidak busuk
2.
Dikupas bersih, dibuang matanya,
cuci hingga bersih
3.
Dilakukan perendaman dalam larutan
garam (untuk menghilangkan getah yang menggatalkan)
4.
Lakukan pembelahan menjadi beberapa
bagian, kemudian dihancurkan menggunakan blender ataupun bisa menggunakan
parutan
5.
Lalu masukkan ke dalam wajan berikut
bumbu” dimasukkan dan dipanaskan sambil diaduk
6.
Setelah agak kental tambahkan gula
pasir
7.
Aduk terus hingga adonan menjadi
kecoklatan dan lebih kental lagi. Kemudian tambahkan air jeruk nipis, aduk
hingga merata
8.
Jika adonan telah mencapai
kekentalan yang tertentu, angkat dan dinginkan.
Pembuatan
Kacang Garing
A.
Dasar Teori
Dikenal ada beberapa macam jenis kacang olahan,
diantaranya kacang telor, Atom, kacang oven, kacang bawang dll. Maksud dari
pembuatan kacang garing ini adalah selain mengawetkan hasil pasca panen, juga
dapat memberikan nilai tambah pada hasil panen tersebut. Proses pembuatannya
ada 3 macam tahapan, yaitu:
1.
Tahap perebusan dan pemberian bumbu
2.
Tahap pengeringan
3.
Tahap pemanasan
Pada tahap perebusan kacang ditambah garam dapur dan
dapat ditambahkan bumbu lainnya. Misalnya bawang putih. Tahap selanjutnya,
tahap pengeringan. Pada proses ini kacang hasil rebusan setelah ditiriskan
dikeringkan dioven pengeringan dengan suhu 40-45°C sampai betul” kering. Tahap
pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu menggunakan oven
dengan temperatur 130-140°C selama 1 jam dan gunakan pasir. Pada penggorengan
ini biasanya akan kedengaran bunyi kemletik, tandanya kacang sudah matang atau
kering.
B.
Bahan
1.
Kacang tanah kulit 250 gram
2.
Garam 25 gram
3.
Air ± 500ml
4.
Pasir kali kering 150gram
C.
Alat
D.
Cara Kerja
1.
Timbang kacang tanah cuci