BAB I
A. PENDAHULUAN/ PENGANTAR
- Teknologi
Industri adalah illmu yang mempelajari semua usaha manusia (Operation)
untuk mengubah bahan mentah (Raw Material) menjadi suatu produk setengah
jadi (Intermideated) atau produk akhir (Finished product).
Teknologi Industri dapat digolongkan menjadi 2 bagian :
a.
Teknologi Mekanik adalah ilmu yang mempelajari
semua usaha untuk mengubah bahan mentah menjadi suatu produk akhir tanpa (tidak
dengan) mengubah sifat-sifat kimia dari bahan mentah tersebut.
Contohnya:
1)
Industri kerajinan perak (Ag), Industri kerajinan
perak (Au), Industri kerajinan timah
2)
Industri kerajinan kayu, rotan, bambu (hasil
tanaman keras)
3)
Industri tekstil
4)
Industri makanan/minuman
b.
Teknologi Kimia adalah ilmu yang mempelajari semua
usaha untuk mengubah bahan mentah menjadi suatu produk akhir dengan mengubah
sifat-sifat kimia dari bahan mentah tersebut.
Teknologi Bahan Makanan dapat termasuk dalam
Teknologi Mekanik ataupun Teknologi Kimia. Teknologi Bahan Makanan membahas secara
garis besar cara mengolah dan mempertahankan bahan makanan yang baik agar tetap
baik dalam beberapa hal agar lebih baik. Baik mutu ataupun keadaannya.
Teknologi Bahan Makanan bermanfaat untuk:
a.
Membuat bahan makanan agar lebih tahan lama
(awet).
b.
Mempertahankan dan memperbaiki nilai gizi dan
nilai kalori.
c.
Mengolah bahan makanan menjadi berbagai macam
hidangan.
d.
Mencegah terjadinya pengaruh jelek terhadap
kesehatan manusia.
- Perindustrian adalah tatanan dan
segala kegiatan yang berkaitan dengan industri.
- Industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunanya, termasuk
rancangan bangun dan perekayasaan industri.
- Bahan mentah adalah semua bahan yang
didapat dari SDA dan yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan
lebih lanjut.
- Bahan baku Industri adalah bahan
mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai
sarana produksi dalam industri.
- Barang setengah jadi adalah bahan
mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap
proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
- Barang jadi adalah hasil industri
yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat
produksi.
- Teknologi industri adalah cara pada
proses pengolahan yang diterapkan dalam industri.
- Rancang bangun industri adalah
kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri
atau pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
- Perekayasaan industri adalah kegiatn
industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin atau
peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
- Standar industri adalah
ketentuan-ketentuan terhadap hasil produksi industri yang disatu segi
menyangkut bentuk, ukuran, komposisi, mutu dan lain-lain serta segi lain
yang menyangkut cara mengolah, cara mengemas, cara menguji dll. Sedangkan
standarisasi industri adalah penyeragaman dan penerapan dari standar
industri.
Makanan yang baik adalah yang dapat memberi manfaat faedah baik fisik
maupun mental pada manusia. Yang berpengaruh pada kekuatan fisik maupun mental
manusia. Yang berpengaruh pada kekuatan fisik manusia adalah nilai kalori, dan
yang berpengaruh terhadap kesehatan secara total baik fisik maupun mental
adalah nilai gizi. Nilai kalori dalam bahan makanan bersumber pada :
Karbohidrat, lemak dan protein. Nilai gizi bersumber pada: Lemak, Protein,
Vitamin dan mineral.
B. KLASIFIKASI INDUSTRI
1.
Pada pengolahan Sumber Daya Alam, industri
berdasarkan strukturnya di klasifikasikan atas:
a.
Industri Primer : Industri yang mengubah dan
mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi.
b.
Industri Sekunder : Industri yang mengubah dan
mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
c.
Industri Tersier : meliputi Industri jasa ataupun
Industri lanjutan yang mengolah hasil Industri.
2.
Dalam pembinaan Industri dikenal kelompok industri
yang merupakan bagian-bagian utama kegiatan industri meliputi kelompok
a.
Industri Hulu/Industri Dasar
b.
Industri Hilir
c.
Industri Kecil
Ciri-ciri
masing-masing Industri adalah sebagai berikut :
- Industri Hilir juga disebut kelompok
Industri dasar, mempunyai ciri-ciri padat modal, berskala besar,
menggunakan teknologi maju dan teruji, biasanya dipilih lokasi yang lebih
dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, sehingga
diperlukan perencanaan yang menyeluruh dan matang sejak tahapan
perencanaan hingga operasional.
- Industri Hilir merupakan perpanjangan
proses dari industri hulu, umumnya mengolah bahan setengah jadi dan
menghasilkan barang jadi. Lokasi diupayakan dekat pasar, menggunakan
teknologi madya dan teruji serta menyerap banyak tenaga kerja manusia
(SDM).
- Industri kecil banyak dikembangkan di
pedesaan maupun di kota, menggunakan peralatan sederhana, walaupun mungkin
hakikat produksi sama dengan Industri Hilir. Namun sistem prosesnya lebih
sederhana. Tata letak dan pengolahan limbahnya belum menjadi perhatian
utama, banyak menyerap tenaga kerja manusia (SDM).
Dalam klasifikasi Industri juga dikenal cabang
Industri yang merupakan bagian suatu kelompok Industri yang memiliki ciri umum
yang sama dalam proses produksi. Sedangkan jenis Industri adalah bagian suatu
cabang Industri yang memiliki ciri khusus yang sama dan atau hasilnya bersifat
akhir dalam proses produksi.
Beberapa jenis Industri antara lain:
- Industri Sandang : tekstil, kulit
- Industri Makanan/minuman (pangan) :
makanan dalam kaleng, susu, minuman, gula, roti, olahan daging dan hasil
peternakan/perikanan/pertanian dll.
- Industri Material :
·
Industri kayu dan sorat : kertas dan pulp,
fotografi/pita
·
Industri logam dan mesin : baja, besi, logam,
mobil/otomotif
·
Industri material cair : minyak dan pengilangan,
minyak bakar, karet, gelas, maval-stores
- Industri Khusus : perekat, animal,
pengawet, dan kayu
3.
Industri Kimia : Asam/basa, tepung/pati, fosfan,
senjata, alkohol, sabun dan detergent, plastik, resin (bijik plastk).
C. KOMPENEN BAHAN MAKANAN
Pada pokoknya bahan makanan terdiri dari:
1.
Komponen Utama: Air, protein, karbohidrat dan
lemak.
2.
Komponen Tambahan: Mineral (garam, zat anorganik
dan zat organik) dan zat organik lain misalnya: Vitamin, enzim, asam, dll.
a.
Air
Air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi keawetan, maka sering
dihilangkan/dikurangi dengan cara: pengeringan, penguapan atau pengentalan.
Tujuan pengurangan air tersebut adalah mengawetkan, mengurangi berat dan
besar/isi bahan.
b.
Protein
Protein sangat menentukan mutu dari bahan makanan, dan dikenal 2 jenis protein
yaitu:
·
Protein Nabati : terkandung dalam buah, biji, daun
dan rhizoma.
·
Protein Hewani: terkandung dalam daging, kulit,
otot, kuku dan rambut.
Molekul protein terrutama disusun oleh :
C. H. O. N. dan juga mengandung S dan P. Protein terbentuk oleh satuan-satuan
Asam Amino yang membentuk polimer panjang. Mempunyai gugus amino (-NH
) yang bersifat basa dan gugus karboksilat (-CoOH) yang
bersifat asam. Olehkarena itu protein dapat bereaksi dengan asam dan basa, maka
protein dapat rusak oleh pengaruh: reaksi kimia, perlakuan panas dan goncangan.
Sehingga dikenal 2 hal kerusakan protein yaitu:
Denaturasi
: kerusakan protein oleh pengaruh suhu (panas dan dingin), goncangan dan
benturan, sehingga terjadi pemecahan molekul kompleks menjadi molekul yang
sederhana.
Degradasi
: kerusakan protein oleh pengaruh asam, basa dan enzim, sehingga terjadi
pemecahan molekul panjang menjadi molekul yang pendek.
c.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan hasil fotosintesa dalam tanaman yang mempunyai zat
hijau daun.
Yang termasuk karbohidrat adalah: Pati, gula, selulose, pektin, gum, dan
tersusun oleh unsur C, H, dan O. Karbohidrat dengan frementasi dihasilkan CO
, alkohol, asam Organik dan zat organik lainnya.
d.
Lemak
Dalam baham makanan lemak sering bercampur dengan vitamin yang larut dalam
lemak, misalnya : A, B, E dan K. Pada umumnya lemak dipisahkan dari bahan
makanan dengan ekstrasi memakai solvent organik.
Dikenal 2 macam lemak yaitu :
·
Minyak : berwujud cair dan berasal dari tumbuhan
·
Lemak : berwujud padat dan berasal dari hewan
Dalam kimia lemak/minyak dinamakan Tri Gliserida. Lemak/minyak sering
ditambahkan dalam makanan sebagai minyak goreng berfungsi sebagai medium pemanas/penangas/bath
selama penggorengan sekaligus menambah cita rasa makanan.
e.
Vitamin
Vitamin dibagi menjadi 2 bagian :
·
Vitamin yang larut dalam lemak : A, D, E dan K.
·
Vitamin yang larut dalam air : C dan B komplek.
Vitamin A biasanya terdapat pada hasil hewani : daging, susu, dan telor.
Pada nabati terdapat pro vitamin A atau B karotena, contohnya terdapat dalam
tomat, pepaya, wortel dan sayuran hijau. Vitamin C banyak terdapat dalam bahan
nabati : jeruk, dan cabe hijau. Vitamin B komplek terdapat dalam biji-bijian,
hati dan dedak/katul.
f.
Mineral
Mineral yang penting dalam bahan makanan : Ca, P, Mn, Fe, Cu, Na, K, Khlor,
Iodium dan Flour.
D.
KERUSAKAN BAHAN MAKANAN
Penyebab
kerusakan bahan makanan adalah :
- Pertumbuhan Mikroba, ragi dan kapang
- Senyawa yang terkandung didalamnya
- Serangga – serangga, kecoa, tikus,
belalang dll.
- Suhu (pemanasan dan pendinginan)
- Kadar air, udara/oksigen
- Aktivitas enzim dalam makanan
- Sinar
- Waktu pentimpanan
E.
PENGAWETAN BAHAN MAKANAN
Ada bebarapa cara
pengawetan bahan makanan, yaitu:
- Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah cara pengawetan bahan makanan dengan jalan pemanasan
(air panas/uap air) pada suhu ,100 derajat C dalam waktu tertentu.
Dikenal 2 cara
Pasteurisasi, yaitu :
- Pasteurisasi dengan suhu tinggi
dengan waktu pendek (High temperatur Short/HTST) yang dilakukan pada 70-80
derajat C selama 15-20 detik.
- Pasteurisasi dengan suhu rendah
dengan waktu lama (Low Temperature Long Time/LTLT). Yang dilakukan pada
suhu 50-60 derajat C selama 20-30 menit.
Bahan makanan
yang diawetkan dengan cara ini adalah bahan makanan yang peka terhadap suhu,
contoh : cairan buah, susu cair. Selama pasteurisasi enzim dan mikroba akan
rusak/terurai sel vegetativnya sehingga aktif.
- Sterilisasi
Sterislisasi
adalah usaha untuk membebaskan bahan/alat dari semua mikroba/jasad renik.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 110 derajat C selama 15 menit dan sangat
tergantung dari jenis dan sifat bahan makanan yang akan diawetkan.
Ada 2 cara
Sterilisasi, yaitu :
- Sterilisasi komersiil, yaitu
sterilisasi untuk tujuan komesial yang sifatnya sementara asalkan sifat
aslinya bahan makanan tidak rusak.
- Sterilisasi mikrobiologis, yaitu
sterilisasi untuk membunuh mikroba, cara ini tidak/jarang digunakan untuk
pengawetan bahan makanan karena akan merusak sifat asli bahan makanan.
Tetapi digunakan dalam bidang farmasi/kedokteran.
- Canning
Canning adalah cara pengawetan bahan makanan dalam kemasan bahan makanan
karena akan terhindar dari pengaruh luar (kontaminasi) mikrobia. Canning
biasanya dipadukan dengan cara pengawetan No 1, 2, dan 4.
- pengawetan dengan zat pengawet
zat pengawet tau (ChemicalPreservation) adalah racun yang dapat
membunuh/membuat tidak aktif mikrobia dan enzim yang ada dalam bahan makanan.
Syarat-syarat zat pengawet bahan makanan :
- Bersifat racun bagi mikroba dan
enzim, tetapi tidak beracun bagi manusia, tanaman dan hewan.
- Toxitasnya tinggi, dengan kadar
kecil mampu membunuh mikroba dan enzim.
- Mudah larut dalam air/mudah
menggunakannya.
- Tidak berwarna, berbau, berasa dan
bereaksi dengan bahan makanan dan tempatnya/kemasannya.
- Murah dan mudah didapat.
Zat pengawet yang
memnuhi syarat tersebut adalah : Asam Benzoat, Na Benzoat, Asam salisilat, Asam
borat, Asam Sulfit, Formalin dll.
- pendeinginan/pembekuan
Bahan makanan
yang disimpan pada suhu dingin, mikroba dan enzim yang ada didalamnya akan
tidak aktif.
Ada 2 cara
pengawetan dengan pendinginan, yaitu :
- Suhu
0 - 4
C disebut Cold Storage/Cold Case
- Suhu
-20 – 0
C disebut Freezing Storange/Freezing Case
Bahan makanan yang disimpan dengan pendinginan biasanya pada
kondisi luar akan cepat rusak untuk menghindari hal tersebut sebaiknya bahan
makanan sebelum didinginkan dibungkus dengan kertas minyak, plastik atau kertas
parafin/cellopan.
- pengeringan
pengeringan bahan
makanan bertujuan menghilangkan/mengurangi mikroba dan enzim pada bahan makanan
tidak aktif. Umumnya digunakan untuk pengawetan hasil pertanian/perkebunan
seperti : padi, kopi, tembakau, kacang, ketela, coklat. Tingginya suhu waktu
dan kecepatan pengeringan merupakan faktor yang penting dalam pengeringan bahan
makanan. Contoh : coklat
dikeringkan pada suhu 15 – 50
C selama 5 – 7 hari dan kopi pada suhu 60 – 70
C selama 7
– 10 hari.
- radiasi
pengawetan bahan makanan dengan radiasi disebut cold sterilisation atau
Cold Pasteurisation. Cara ini dilakukan dengan penyinaran dengan sinar beta
atau gama pada bahan makanan dengan dosis tertentu tertentu. Sehingga dapat
menyebabkan ionisasi mikrobia yang mengakibatkan mati atau terhambat
kegiatannya dan sinar radio aktif.
F.
PENGAWETAN SAYURAN DAN BUAHAN
Untuk pengawetan sayuran digunakan larutan gula dengan konsetrasi tertentu.
Larutan asam digunakan pada pH 4-5,5 dan larutan garam digunakan kadar 1 – 15%,
sedangkan larutan untuk gula digunakan kadar 10 – 55%.
Fungsi larutan asam/garam :
- Mengontrol pertumbuhan/keaktifan
mikrobia dan enzim
- Mengurangi rasa manis
- Memperbaiki tenunan yelly
- Menaikkan intensitas rasa dan aroma
- Membantu ekstraksi pektin
- Menstabilkan vitamin C (Asam
Askorbat)
Fungsi larutan gula :
- Menambah rasa manis
- Menstabilkan warna asli
- Memperkuat jaringan buah
- Membantu pengawetan flavor buah
- Mengurangi terjadinya karat pada
kaleng
G.
PENGAWETAN DAGING DAN IKAN
Daging akan awet
5 hari bila
didinginkan dibawah 4
C. Untuk tahan lebih lama lagi harus dibekukan pada -10
- -24
C. Sedangkan ikan yang disimpan selama 5 hari pada 4VC akan
berbau busuk, sebab isi perut ikan sumber mikrobia pembusuk (psikofilik) yang
pada suhu rendah memberikan kondisi yang optimum.
Daging dan ikan
dapat pula diawetkan dengan pengeringan dan pengasapan, sekaligus menambah cita
rasa dan menghambat oksidasi lemak/minyak dalam daging dan ikan tersebut. Untuk
pengasapan dapat dipai kayu pengeras yang mengandung bahan pengawet yang
berasal dari pembakaran slulose (serat) dan lignin (perekat), misalnya :
Foemaldehide (HCOH), Asetat dehide (CH
COH
dan Asam karbosilat
(RCOOH). Dapat juga dengan SO
dari pembakaran belerang.
Daging dan ikan
yang dikeringkan dengan penambahan garam gula dan bumbu lainnya dinamakan
dendeng dengan kadar air
10 – 20%.
H.
PENGAWETAN SAYURAN DAN BUAHAN
Cara membuat :
- cara teknis
1000 g + 10 liter (H
O)
- cara analitis
1000 g + H
O Sampa Volemo tepat 10 liter