My Inspirations

My Inspirations

22 Sep 2014

UJIAN KOMPETENSI UAS-ANALISIS KADAR MINYAK DALAM PARUTAN KELAPA

PROPOSAL UJIAN KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN

Nama              : IHSAN HERMAWAN
No. Ujian        : 01-133-139

ANALISIS KADAR MINYAK DALAM PARUTAN KELAPA
DENGAN CARA EKSTRAKSI

I.          TUJUAN
1.      Menentukan kadar minyak pada parutan kelapa.
2.      Menentukan indek bias minyak kelapa
3.      Menentukan berat jenis minyak kelapa

II.       DASAR TEORI
Secara umum ekstrasi didefinisikan sebagai operasi dimana suatu komponen dari padatan atau cairan dipindahkan ke cairan lain (pelarut/solven). Ekstraksi padat cair/leaching adalah operasi dimana komponen dari padatan dipisahkan ke dalam solven.
Ekstraksi lemak dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan alat ekstraksi soxhlet. Ekstraksi dengan soxhlet merupakan alat ekstraksi yang sangat efisien karena dengan alat ini pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Keuntungan lain dari alat ekstraksi soxhlet adalah kebutuhan akan pemanasan yang kecil, sehingga diharapkan tidak merusak komponen ekstrakan yang diperoleh dan proses ekstraksi dapat berlangsung berulang-ulang secara otomatis sampai ekstraksi sempurna.
Lemak seperti senyawa hidrokarbon pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Pemilihan pelarut untuk mengekstraksi lemak adalah dengan menentukan derajat polaritasnya. Berdasarkan kaidah pelarut like dissolve like (suka sama suka ), maka suatu senyawa non polar, demikian juga sebaliknya.

Penerapan leaching dalam industry misalnya :
1.        Pemisahan biji tembaga dari campurannya memakai solven H2SO4
2.      Pengambilan minyak kacang dari bijinya dengan bantuan alkohol.
Pada prinsipnya leaching dilakukan melalui 2 tahap :
1.      Mengusahakan kontak antara solven dengan padatan sehingga terjadi perpindahan massa komponen terlarut (solute) ke dalam solven.
2.      Pemisahan larutan hasil/ekstrak dari solvennya.
Operasi leaching dapat dialkukan melalui dengan 2 cara yaitu :
1.      Operasi batch, biaasnya dilakukan dalam laboratorium.
2.      Operasi kontinyu, biasnaya dilakukan dalam industri.

III.    ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.Satu set alat ekstraksi dan destilasi
2.Corong
3.Timbangan
4.Beaker glass
5.Gelas ukur
6.Oven
7.Refraktometer
8.Krus
B.     BAHAN
1.      Parutan kelapa
2.      N-heksana
3.      Kertas saring
4.      Air




IV.    GAMBAR RANGKAIAN ALAT
 

V.       CARA KERJA
1.      Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
2.      Timbang parutan kelapa yang sudah dikeringkan selama 10 menit.
3.      Bungkus bahan tersebut dengan kertas saring, selanjutnya dimasukkan dalam soxhlet.
4.      Heksana sebanyak 150 ml dimasukkan dalam labu ekstraksi.
5.      Kompor pemanas dihidupkan .
6.      Air pendingin dialirkan dalam pendingin balik.
7.      Setelah 3 sirkulasi larutan dalam labu di destilasi, sehingga minyak kelapa dan heksana terpisah.
8.      Residu tersebut dipindah dalam krus yang telah diketahui berat kosongnya kemudian dimasukan dalam oven hingga bau pelarut hilang.
9.      Timbang residu tersebut dan diukur volumenya untuk mengetahui berat jenisnya.
VI.    DATA PERCOBAAN
Volume Heksana                                     :                       ml
Berat kelapa parut umpan                        :                       gram
Berat minyak kelapa                                :                       gram
Volume minyak kelapa                            :                       ml
Indek bias minyak kelapa                        :
Berat jenis minyak kelapa                        :                       gram/ml

VII. PERHITUNGAN
A.    Perhitungan
Randemen Hasil =


(W1 x 100%):W


Ket:             W = Bobot contoh (gram)
W1= residu minyak setelah Proses Destilasi (gram)



Mengetahui,
Guru Pembimbing


Ir. Sriyono Poerwanto, Msi
NIP: 19670426 199603 1 001

Yogyakarta, 16 Februari 2011
Peserta Ujian,


Ihsan Hermawan
NIS: 087212



Tidak ada komentar:

Posting Komentar