Tentang Air Hujan
“Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚö‘F{$# $V©ºtÏù uä!$yJ¡¡9$#ur [ä!$oYÎ/ tAt“Rr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# $]%ø—Í‘ öNä3©9 ( Ÿxsù (#qè=yèøgrB ¬! #YŠ#y‰Rr& öNçFRr&ur šcqßJn=÷ès? ÇËËÈ
Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui. (al-Baqarah: 22)
Hujan,
sebagian orang menganggap sebagai berkah dan sebagian lagi menganggap sebagai
musibah. Terlepas dari anggapan tersebut, yang jelas hujan adalah makhluk
ciptaan Allah. Yang tentu saja semua makhluk ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia
dari apa yang telah Allah ciptakan. Termasuk juga hujan; yang tentu memiliki
manfaat. Dalam hal ini akan kami suratkan ayat-ayat berkaitan dengan hujan. Ya,
hujan telah disuratkan dalam al-Quran dalam beberapa ayat. Tidak sedikit ayat
yang bercertia tentang hujan, yang tentunya ada hal lain di dalam cerita
tentang hujan ini.
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran: 190-191)
Air
hujan diturunkan Allah dari langit. Yang dalam ilmu sains berawal dari
penguapan air, yang kemudian menggumpal menjadi awan, awan semakin tebal dan
jatuhlah air dari langit. Air hujan, dijadikan sebagai sarana untuk
menghidupkan tanaman yang sudah kering, untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
mengeluarkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut buah atau bijinya.
Dan
dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan
yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (al-An’am:
99)
Air
hujan, seperti yang kita ketahui dapat dijadikan sebagai alat bersuci. Karena
memang air hujan adalah air yang suci dan mensucikan. Bahkan air hujan ini
dapat pula digunakan untuk menghilangkan gangguan syetan.
(ingatlah),
ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya,
dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan
hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk
menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu). (al-Anfal: 8)
Selain
dapat digunakan untuk menghilangkan gangguan syaitan, air hujan juga merupakan
anugerah yang besar, karena di dalam air hujan terkandung banyak mineral yang
berguna. Yang mana mineral tersebut sangat dibutuhkan manusia. Air hujan yang
mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah membawa
macam-macam bahan tambang yang kemudian dimanfaatkan manusia untuk perhiasan.
Selain itu air hujan baik digunakan untuk pupuk tumbuhan.
Allah Telah
menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air di lembah-lembah
menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang mengambang. dan dari apa
(logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada
(pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan
(bagi) yang benar dan yang bathil. adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu
yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia
tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (Ar-Ra'd : 17)
Hujan
menjadi sesuatu yang sangat berguna bagi manusia. Hal ini dikarenakan banyak
tanaman yang dimakan manusia dan hewan dapat tumbuh dengan adanya air hujan. Ketika
banyak orang menunggu datangnya hujan, Allah tidak juga menurunkannya dari
langit. Sementara itu, di tempat lain orang-orang ketakutan ketika hujan turun
begitu derasnya. Ada apa di belakang semua itu?
Sesungguhnya
perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang kami
turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya Karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak.
hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula)
perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya,
tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami di waktu malam atau siang, lalu kami
jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan
tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir. (Yunus: 24)
Air
hujan adalah air minum bagi manusia dan juga hewan, termasuk jug abgi
tumbuh-tumbuhan. Meskipun begitu banyak orang yang masih meragukan tentang air
hujan ini.
Dan
kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami
turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (al-Hijr: 22)
Dia-lah,
yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat
tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
(an-Nahl: 10)
Dengan
air hujan, Allah menghidupkan tumbuhan yang dahulunya telah kering dan mati.
Semua itu dilakukan tanpa perlu adanya logika manusia. Karenanya hendakanya
manusia berpikir tentang kekuasaan Allah.
Dan
Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi
sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (an-Nahl: 65)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (al-Baqarah: 164)
Bahkan
para ahli banyak yang berdebat mengenai asal mula kehidupan. Yang tentunya kita
yakin bahwa dari Allah semua berawal dan berakhir. Termasuk awal mula kehidupan
yang telah Allah tetapkan.
Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya.
dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman? (al-Anbiya: 30)
Demikian
banyak ayat yang menjelaskan tentang air hujan, dan ternyata banyak yang masih
menjadi rahasia bagi kita tentang pengetahuan dan kuasa Allah. Semua yang
diciptakan Allah tiada yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Lalu kenapa
kita menjadi resah ketika hujan turun dari langit, atau kita menjadi gundah ketika
matahari begitu menyengat saat terik? Marilah kita berpikir, mengoreksi diri,
bahwa ketika yang Allah ciptakan menyebabkan menimbulkan bencana, ternyata
manusia telah lalai dalam mengurus bumi. Sehingga bumi menjadi rusak? Daerah
yang mengalami banjir karena semua tanah tertutup aspal dan beton. Sementara
ketika hari begitu panas, tidakkah kita berpikir berapa jumlah tanaman yang
kita sisakan untuk berteduh. Salah siapa? Yang jelas Allah menciptakan sesuatu
tidak ada yang sia-sia, sedang kita??? Kita lebih banyak dan lebih suka berbuat mubadzir dan sia-sia.
63. Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah
menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah
Maha halus lagi Maha Mengetahui. (al-Hajj:
63)
18. Dan kami turunkan air dari langit menurut
suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami
benar-benar berkuasa menghilangkannya. (al-Mukminun:
18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar